Instagram Akan Hapus Fake Followers, Comments, and Likes

Instagram Akan Hapus Fake Followers, Comments, and Likes

Instagram saat ini menjadi salah satu sosial media yang sangat populer di dunia. Setelah diambil alih oleh Facebook, kini Instagram tumbuh semakin dikenal bahkan pengguna hariannya semakin bertambah seiring bertambahnya user sosial media tersebut.

Saat ini, berbagai penelitian menunjukkan bahwa Instagram menjadi sosial media paling banyak digunakan oleh kalangan anak muda. Bukan tidak mungkin Instagram nantinya akan memiliki jumlah pengguan yang lebih besar dibandingkan Facebook yang merupakan induk dari Instagram saat ini.

Dengan semakin banyaknya pengguna Instagram, hal ini bukan hanya menunjukkan dampak positif bagi perusahaan itu – ini juga menimbulkan hal negatif seperti banyak beredar berita hoax hingga maraknya Fake Followers, Comments, and Likes.

Melihat fenomena ini, Instagram telah mengungumkan akan segera menindak berbagai aplikasi pihak ketiga yang berfungsi untuk memberikan layanan pengikut, komen serta like palsu.

Instagram sedang mengembangkan tools yang bisa mendeteksi apakah pengikut, komen serta like itu memang benar asli atau apakah hal ini merupakan kerja boot.

Jual beli follower terancam?

Bukan rahasia umum lagi jika memang ada layanan sosial media yang menyediakan layanan untuk like, komen, like atau yang tetapi palsu. Lahan bisnis untuk jasa seperti ini memang sudah sangat umum dan banyak pihak yang menawarkan hal tersebut.

Dengan kebijakan yang akan segera dikeluarkan oleh Instagram ini, layanan jual beli follower di Instagram tampaknya akan terancam.

Memang jasa jual beli follower ini memiliki manfaat khususnya bagi mereka yang berjualan online. Meski begitu, memang follower palsu ini bisa merugikan orang lain karena tertipu dengan jumlah follower yang sebenarnya tidak ada sangkut paut sama sekali dengan akun yang diikuti.

Jual beli follower ini juga tak jarang dijadikan untuk hal-hal negatif seperti penipuan atau yang lainnya.

Dengan jumlah follower yang banyak, tak jarang membuat orang lebih percaya terhadap suatu akun. Yang menjadi permasalahan adalah jika ternyata akun ini memiliki maksud jahat seperti penipuan, sehingga tindakan Instagram ini tampaknya akan mendapat banyak respon positif dari para penggunanya.